SIDOARJO, MITRAKEPOLISIAN – Hari Down Syndrome sedunia yang diperingati setiap 21 Maret ternyata memiliki makna yang mendalam bagi para penyandang disabilitas dan orang-orang yang tinggal membina kehidupan di sekelilingnya.
Ketua umum yayasan Ananda Mutiara Indonesia (Y-AMI) Yenni Darmawanti,S.E menjelaskan, Hari Down Syndrome sedunia diperingati untuk mereka yang tinggal dan bekerja dengan penyandang ini di seluruh dunia.
Dia juga mengatakan, Hari Down Syndrome sedunia ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik dan menciptakan suara global tunggal untuk advokasi hak, inklusi dan kesejahteraan orang dengan penyandang kelainan kromosom ini.
“Kedepannya agar tidak ada lagi stigma dan diskriminasi di masyarakat yang ditujukan kepada Ananda-ananda istimewa dan keluarganya, tegas Yenni yang juga di karuniai dua Ananda berkebutuhan khusus (autism dan downsyndrome) itu,” jelas Yenni kepada wartawan, Minggu (21/3/2021).
Untuk merayakan moment ini, Alhamdulillah AMI memperingatinya dengan menggelar event parenting online pada Sabtu, 20 Maret 2021 dengan tema “Menjadi Orang Tua Hebat dalam mengasuh ananda downsyndrome”.
“Juga ada acara Khitan Massal untuk Anak Berkebutuhan Khusus yang Insyaalloh akan dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2021 di di Kabupaten Ponorogo,” ungkap Yenni.
Alhamdulillah dari informasi yang sudah masuk, Bupati Ponorogo Bapak Sugiri Sancoko juga konfirmasi untuk hadir pada acara khitanan massal, tandasnya.
Sementara itu, Abdul Majid,S.E. coordinator LIRA Disability Care (LDC) juga mengucapkan selamat merayakan Hari Down Syndrome Sedunia bagi seluruh orang-ong dengan penyandang kelainan kromosom tersebut.
“Semoga dengan perayaan ini, semua penyandang downsyndrome tersebut beserta keluarga bisa merasakan kebahagiaan dalam suasana inklusifitas yang penuh makna,” ujarnya
Majid berharap momentum ini bisa menjadi refleksi dan implementasi terhadap penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas yang ada di seluruh Indonesia.