JAKARTA, MITRAKEPOLISIAN – Wanaca duet Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) dengan Puan Maharani dalam Pilpres 2024 menjadi salah satu pendulum hangatnya poling kandidat Capres 2024 yang digelar Jaringan Informasi Rakyat (Jari Rakyat).
Poling yang memanfaatkan aplikasi Google Docs itu dilakukan selama satu minggu, dimulai 26 Mei dan berakhir 2 Juni 2021, dan telah diikuti oleh 2.361 responden.
Koordinator Nasional Jari Rakyat Prasetyo memberi catatan analitic, bahwa antusiasme publik dalam poling ini sangat dipengaruhi oleh isu perseteruan Gubernur Jawa Tengah dan Ketua DPR RI Puan Maharani.
Kemudian isu mengalir dan makin berkembang, hingga muncul wacana duet Puan Maharani dan Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) yang ramai dalam perbincangan.
“Dalam dua hari terakhir poling, atau setelah isu (Ganjar vs Puan) muncul, terjadi pergerakan yang sangat tinggi dari simpatisan Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) dan kader PKB,” ujar Prasetyo.
Ternyata, lanjut Prasetyo, belakangan santer pemberitaan tentang dua isu terkait Gus AMI. Pertama soal keinginan akar rumput dan kaum Nahdliyin untuk mencapreskan Gus AMI.
“Kedua soal munculnya wacana menduetkan Puan Maharani dan Gus AMI,” tegasnya.
Menurut Prasetyo, poling ini bisa menjadi salah satu barometer bagi elit partai untuk mencari format pasangan yang ideal di 2024 nanti.
Polling ini juga dapat menjadi acuan untuk mengukur militansi kader partai atau simpatisan tokoh Capres di ranah media sosial.
“Polling ini telah diketahui oleh banyak kalangan. Tetapi kita melihat simpatisan Gus AMI dan kader PKB sangat antusias untuk memilih dan menyebarkan kembali informasi polling ini,” katanya.
Prasetyo mengatakan hasil poling ini menjadi landasan Jari Rakyat untuk melakukan survei yang direncanakan pada bulan Juli 2021 di beberapa wilayah di Indonesia.
“Polling adalah instrumen survei yang paling sederhana. Hasil polling Jari Rakyat dapat dipertanggungjawabkan dan bersifat mandiri,” tegas Prasetyo.
Hasil Akhir Poling JARI Indonesia:
1. Abdul Muhaimin Iskandar (1.709 pemilih)
2. Agus Harimurti Yudhoyono (96 pemilih)
3. Airlangga Hartarto (19 pemilih)
4. Anies Baswedan (272 pemilih)
5. Budi Gunawan (7 pemilih)
6. Erick Thohir (27 pemilih)
7. Ganjar Pranowo (216 pemilih)
8. Moeldoko (12 pemilih)
9. Puan Maharani (15 pemilih)
10. Prabowo Subianto (94 pemilih)
11. Ridwan Kamil (70 pemilih)
12. Sandiaga Uno (57 pemilih)
13. Tito Karnavian (21 pemilih)
14. Tri Risma Harini (44 pemilih)