MITRAKEPOLISIAN.COM | Dalam memperingati Hari Lahir Pancasila, Pemuda Muslimin Indonesia Pimpinan Wilayah DKI Jakarta mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda, untuk tidak hanya mengenang nilai-nilai Pancasila, tetapi menjadikannya sebagai landasan berpikir, bersikap, dan bertindak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ketua Umum PW DKI Jakarta, Rizki, menegaskan bahwa tantangan bangsa ke depan bukan sekadar ancaman fisik atau ekonomi, tetapi juga tantangan moral dan ideologis. Oleh karena itu, menurutnya, nilai-nilai Pancasila harus terus diaktualisasikan dalam kehidupan nyata.
> “Pancasila bukan hanya untuk dihafalkan dalam teks, tetapi harus diimplementasikan dalam sikap dan kebijakan kita sehari-hari — dalam kehidupan bertetangga, dalam pengambilan keputusan, bahkan dalam dunia kerja dan pendidikan,” tegas Rizki.
Sebagai organisasi kepemudaan berbasis nilai keislaman dan kebangsaan, Pemuda Muslimin Indonesia meneladani ajaran tokoh-tokoh pendiri bangsa. Rizki mengutip pesan dari H.O.S. Tjokroaminoto, guru dari para tokoh pergerakan nasional, yang menyatakan:
> “Jikalau engkau menjadi pemimpin kelak, maka hendaklah engkau berlaku adil sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan.”
Menurut Rizki, pesan Tjokroaminoto ini sejalan dengan sila kedua dan kelima Pancasila: Kemanusiaan yang adil dan beradab serta Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keutuhan berpikir dan bertindak secara adil adalah fondasi dari karakter kepemimpinan yang Pancasilais.
Rizki juga mengingatkan kembali pesan proklamator sekaligus penggali Pancasila, Bung Karno, yang pernah berkata:
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati warisan para pahlawannya. Dan Pancasila adalah warisan paling luhur untuk menyatukan bangsa ini.”
“Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah! (JASMERAH)”
Rizki menegaskan bahwa memperingati Hari Lahir Pancasila bukan hanya ritual tahunan, tapi momentum untuk meneguhkan jati diri bangsa dan memperbarui semangat gotong royong, persatuan, serta kepedulian sosial.
“Mari kita warisi semangat para pendiri bangsa. Sebagai pemuda, tugas kita bukan hanya menjaga warisan ini, tapi memperjuangkannya dalam bentuk tindakan nyata di masyarakat. Pancasila harus hidup dan menghidupkan,” tutup Rizki.