Jakarta, MitraKepolisian – Eksponen Komite Perjuangan Kota Sofifi menyambut hangat rencana kunjungan tujuh menteri ke Maluku Utara dalam rangka meninjau langsung rencana pengembangan kawasan khusus ibukota Sofifi.
“Bagi kami ini adalah langkah positif pemerintah pusat untuk mendorong percepatan pembangunan di Kota Sofifi yang selama ini diabaikan nasibnya,” ujar Koordinator Eksponen Komite Perjuangan Kota Sofifi, Iradat Ismail, Senin (21/6/2021).
Kehadiran tujuh menteri itu, kata Iradat, digarap bisa menyudahi adanya pilemik dan tarik menarik soal kenaikan status Kota Sofifi sebagai Daerah Ibukota Baru hingga berdampak pada lambatnya pembangunan.
Hanya saja, Iradat berharap kedatangan tujuh menteri ke Sofifi bikan sebatas seremonial semata. Ia berharap para menteri bisa membantu mengakomodir aspirasi masyarakat, khususnya dari dua kecamatan yang belum ditampung.
“Kami berharap Pemerintah Pusat melalui tujuh menteri yang hadir dapat membantu untuk mengakomodir aspirasi dua kecamatan yang berdekatan dengan Sofifi secara geografis dan historis, yaitu Kecamatan OBA dan kecamatan Oba Selatan,” kata Iradat yang juga mantan ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) Maluku Utara.
Dua kecamatan tersebut, jelas Iradat, mestinya dapat dimasukan ke dalam rencana pembangunan kawasan khusus ibukota Sofifi, sehingga terjadi pemerataan pembangunan secara sempurna.
“Sungguh disayangkan jika kedua kecamatan ini tidak dimasukkan ke dalam pengembangan kawasan khusus, karena akan berdampak pada keterlambatan pembangunan di dua kecamatan tersebut,” ungkapnya.
“Apalagi Kecamatan OBA dan Oba Selatan hanya berharap akses kebijakan pembangunan dari kota induk yakni Pemerintah Kota Tidore Kepulauan yang selama ini juga terkesan lambat dalam merespon aspirasi pembangunan di dua kecamatan tersebut,” jelasnya.
Untuk itu, Iradat sangat berharap tujuh mentri yang datang ke Sofifi dapat melihat langsung fakta lapangan, hingga dapat mengakomodir aspirasi masyarakat di dua kecamatan tersebut.