KOTA PROBOLINGGO, MITRAKEPOLISIAN – Akses jalan merupakan sarana penting untuk mobilisasi orang dan barang dalam kehidupan masyarakat.
Akses jalan yang rusak, berlubang, dan bolong-bolong akan menghambat masyarakat dalam beraktifitas, sehingga roda ekonomi pun ikut tersendat.
Hal ini terjadi untuk jalan Semeru, Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. Jalan aspal di sana sudah banyak berlubang dan permukaannya tidak stabil, terutama jalan sisi utara.
Akibatnya, sejumlah pengendara sepeda motor telah menjadi korban yang terjatuh ataupun terpeleset. Padahal jalan ini banyak dilalui kendaraan baik dari dalam maupun luar kota.
Jalan Semeru termasuk sudah lama rusak dan belum tertangani. Bahkan masyarakat terkadang menutupi lubang jalan dengan pasir, tapi jelas itu tak bisa bertahan lama.
Seorang warga, Sugianto, mengatakan sudah sering terjadi kecelakaan akibat jalan yang rusak parah. Kebanyakan korbannya adalah pengguna roda dua, terutama saat hujan dan malam hari.
“Biasanya pengendara dari luar kota yang engak tau medan jalan ini, sering terperosok dan jatuh,” kata Sugianto.
Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, sempat membahas masalah proyek jalan saat rapat paripurna dengan DPRD Kota Probolinggo.
Ia mengatakan banyak proyek jalan terpaksa ditunda, sehingga perbaikan pun belum bisa dilakukan.
“Ada sejumlah proyek yang terpaksa ditunda pengerjaannya, dikarenakan adanya refocussing anggaran terhadap penanganan Covid-19,” ujar Hadi menjawab pertanyaan Fraksi PDIP, Senin (21/6/2021).
Penundaan tender proyek itu meliputi pengerjaan peningkatan Jalan Semeru Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan.
“Sedangkan pemeliharaan Jalan Basuki Rahmad itu terpaksa gagal tender karena pihak penyedia tidak memenuhi persyaratan,” tandasnya.
Penanganan Covid-19 itu, kata Hadi, tidak hanya berpengaruh terhadap ditundanya pengerjaan proyek infrastruktur, tetapi berdampak terhadap para pelaku UKM.
“Pemerintah memberikan fasilitas berupa bantuan sebesar Rp2.400.000 pada tahun 2020 dan sebesar Rp1.200.000 pada tahun 2021,” jelas Hadi. (Inos-LN)