Padang, MitraKepolisian — Organisasi Driver-Biker-Ojek Kamtibmas Community (DBOKC)-FSPTSI (Federasi Serikat Pekerja Transport Seluruh Indonesia)-KSPSI (Konfederasi Serikat Peokerja Seluruh Indonesia) menolak pemberlakuan tes PCR bagi Moda Transportasi Darat.
“Tes PCR hanya akan menambah kesulitan dan pembiayaan bagi para pengemudi dan masyarakat transportasi,” ujar Ketua Umum FSPTSI-KSPSI, HM. Jusuf Rizal saat diwawancara media di Padang, Sumatera Barat, Jumat (29/10/2021).
Jusuf Rizal sendiri hadir di Padang untuk melakukan sosialisasi DBOKC-FSPTSI sekaligus persiapan pelantikan Pengurus Wilayah DBOKC-FSPTSI Propinsi Sumatera Barat bersama jaringan yang dihadiri Mantan Wali Kota Sumbar Dua Periode, Zainul Bahar.
Menurut Jusuf Rizal yang dikenal sebagai aktivis pekerjaan dan buruh, kewajiban tes PCR bagi moda transportasi akan memberatkan masyarakat. Selain harganya mahal, waktu dan prosesnya juga lebih lama.
“Sebaiknya cukup Rapid Test, karena lebih mudah dan harganya lebih terjangkau,” tandas Jusuf Rizal yang juga Ketua Relawan Pekerja dan Buruh Jokowi-KH.Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019.
Lebih jauh disampaikan, tes PCR hingga saat ini selain mahal (sekitar Rp300.000), dan belum semua daerah tersedia pengetesan hasil tes. Ia mencontohkan di Padang, untuk test PCR butuh waktu minimal 1 x 24 jam, karena pengetesan masih harus dikirim ke Jakarta. Berbeda dengan Rapid Test yang hanya membutuhkan waktu 3 jam dan rata-rata sudah ada di setiap RS.
“Untuk itu kami DBOCK-FSPTSI-KSPSI menolak keharusan atau wajib Test PCR bagi armada moda transportasi darat. Kami mendukung pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19 dengan mewajibkan seluruh anggota wajib vaksin. Tapi Test PCR selain menyulitkan akan menambah beban masyarakat transportasi,” tegas Jusuf Rizal, pria berdarah Madura-Batak itu.
Untuk itu, DBOCK-FSPTSI-KSPSI meminta Presiden Jokowi dapat memahami aspirasi masyarakat moda transportasi darat. Saat ini para pengemudi dan masyarakat transportasi sudah mau bangkit dari keprihatinan. Jangan sampai dibebani lagi oleh pengeluaran Test PCR yang memberatkan, kecuali biayanya ditanggung pemerintah.
Berdasarkan catatan redaksi, organisasi DBOKC (Driver-Biker-Ojek Kamtibmas Community)-FSPTSI-KSPSI merupakan organisasi yang mewadahi para pengemudi (Driver), Biker dan Ojek (Baik ojek online dan pangkalan) seluruh Indonesia. Ketua Umum FSPTSI, Drs.HM. Jusuf Rizal, SH,SE,M.Si. Ketua DBOKC-FSPTSI, Ika Restianti, S.Pd,M.Pd dan Sekretaris, Erwin Saripudin.