SULAWESI UTARA – Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri Yusharto Huntoyungo, menyampaikan agar mahasiswa Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) meningkatkan kemampuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang mutakhir dan terus berkembang.
“Sehingga kelak mereka dapat menjadi lulusan yang bermanfaat dan berdaya saing,” ujar Yusharto saat menjadi narasumber kuliah umum dengan tema “Tugas dan Fungsi BSKDN” di IPDN Sulawesi Utara (Sulut), Selasa (28/3/2023).
Kata Yusharto, aplikasi-aplikasi (sejumlah indeks BSKDN) yang digunakan di Kemendagri mungkin saja bisa diimplementasikan dan didemonstrasikan.
“Sehingga begitu adik-adik keluar (dari IPDN) bukan lagi belajar soal hal itu (aplikasi indeks) tapi sudah menjadi bagian dari proses mengakselerasi layanan publik karena sudah menguasai teknologi komunikasi dan informasi,” ungkapnya.
Tidak hanya oleh IPDN, Yusharto juga berharap sejumlah aplikasi indeks yang dimiliki BSKDN Kemendagri dapat dimanfaatkan semua komponen Kemendagri. Indeks yang dimiliki BSKDN, kata Yusharto, meliputi Indeks Inovasi Daerah (IID), Indeks Kepemimpinan Kepala Daerah (IKKD), Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah (IPKD), dan Indeks Tata Kelola Pemerintahan Daerah (ITKPD).
“Ini (aplikasi sejumlah indeks BSKDN) akan membantu unit-unit yang ada di Kemendagri untuk dapat menggunakan hasil-hasil riset, data, dan evidence untuk meningkatkan kinerja pegawainya,” jelasnya.
Berkaitan dengan peningkatan kinerja, Yusharto mengingatkan agar IPDN tidak ragu untuk berinovasi, terutama menciptakan suatu inovasi yang dapat memperkuat peran lulusan IPDN sebagai abdi negara yang kompeten dan berwawasan luas.
“Mari kita bekerja sama untuk meningkatkan (kualitas) lulusan IPDN menjadi lebih baik dan berperan penting bagi penyelenggaraan pemerintahan nantinya,” pungkasnya.