Jakarta, MitraKepolisian.com – Tokoh toleransi Indonesia, Ir. R Haidar Alwi, MT. meminta semua pihak berhenti bertengkar soal perbedaan-perbedaan sikap politik pasca-Pilpres 2024.
Haidar mengaku sedih, lantaran masih ada residu ketegangan pasca-Pilpres 2024 dari masing-masing pendukung Capres-Cawapres.
“Pasca pilpres 2024, kita semua tentu merasakan bahwa ada ketegangan dari masing masing pendukung capres cawapres, saat kontestasi politik 2024 berakhir.”
“Hingga saat ini, menjelang pelaksanaan Pilkada serentak, ketegangan itu masih sangat terasa sekali,” ujar Haidar kepada awak media di Serpong, Tangerang, Minggu (22/9/2024).
Haidar merasakan, betapa ketegangan itu bukannya memudar, malah semakin meruncing hingga menjurus perpecahan bangsa.
“Jika kita menyaksikan tayangan video baik itu melalui TV atau media sosial, dalam bentuk acara Talkshow Debat, kita melihat bahwa ketegangan itu masih ada bahkan semakin kuat,” ungkap Haidar.
“Jika ketegangan pasca-Pilpres ini dibiarkan, bukan tidak mungkin akan menimbulkan konflik,” lanjutnya.
Pendiri Haidar Alwi Institute ini mengaku khawatir, ketegangan pasca-Pilpres akan memucu konflik serius sehingga merusak norma khas bangsa Indonesia yang toleran, bhinneka tunggal Ika, dan cinta pada perdamaian.
“Toleransi Indonesia, yang selama ini dikenal dunia, dimana perbedaan keyakinan bisa menyatu dan saling berdampingan, tentunya akan tercoreng,” tukas Haidar.
“Apalagi, jika kita simak acara-acara Debat terkait politik, banyak sekali menyampaikan pesan-pesan yang sangat tidak baik untuk rakyat,” lanjutnya.
Karena itu, Haidar mengajak semua pihak tanpa kecuali, agar berhenti menyebar kebencian, berhenti mempertentangkan perbedaan, dan ayo bersatu demi Indonesia tercinta.
“Atas nama Toleransi Indonesia, saya berharap agar Cukup Sudah!!! Hentikan perdebatan dan ujaran yang tak pantas, Jangan Bebani Bangsa ini dengan konflik,” tuntas Haidar Alwi.