Jakarta, MitraKepolisian.com – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid mendesak agar Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, dan Sekjen Partai Golkar Muhammad Sarmuji dievaluasi, bahkan bila perlu diganti.
Habib Syakur menilai kepemimpinan Bahlil di Partai Golkar saat ini tidak memegang etika keindonesiaan dan sopan santun kepada para senior, khususnya kepada tokoh sekelas Try Sutrisno bersama Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang menyampaikan aspirasi.
“Golkar ini, Ketua Umumnya Pak Bahlil dan Sekjennya (Sarmuji) sudah tidak melihat pak Try sebagai bapak bangsa. Pengurus Golkar kok enggak ada etikanya. Padahal pak Try Sutrisno ikut menjaga dan membesarkan Golkar hingga saat ini, gitu loh,” tandas Habib Syakur dikutip liranews.com, Selasa (13/5/2025).
Semestinya, lanjut Habib Syakur, Bahlil selaku Ketum Golkar bersama Sarmuji dan para pengurus Golkar melakukan sowan ke Try Sutrisno dan para sesepuh. Bukan malah membantan dan mendebat semua tuntutan dan aspirasi mereka.
Walau bagaimana pun, kata Habib Syakur, tokoh senior seperti Try Sutrisno dan para purnawirawan TNI itu memiliki jiwa nasionalisme tinggi dan terdorong membenahi bangsa Indonesia. Tokoh senior adalah penasihat terbaik bagi bangsa Indonesia saat ini.
“Tapi kok (Try Sutrisno cs.) diperlakukan kayak gitu oleh pengurus Golkar. Ini kan tidak mengerti etika keindonesiaan namanya. Pak Try Sutrisno itu tokoh senior loh. Mantan wakil presiden dan berjasa membesarkan Golkar. Semestinya Bahlil sebagai generasi penerus Golkar tunjukkan etikamu. Tunjukkan budi pekertimu. Gitu loh,” lanjut Habib Syakur.
Atas dasar inilah, Habib Syakur mendesak agar kepemimpinan Bahlil sebagai Ketua Umum Golkar dievaluasi total. Termasuk Sekjen Sarmuji dan jajarannya. Bahkan bila perlu diganti saja, melalui munaslub atau mekanisme Partai Golkar yang tersedia.
“Ini kan ibaratnya kalau onderdil, rusak, ya harus diganti. Golkar itu partai terorganisasi yang kebesarannya juga ditopang oleh TNI. Lha, sekarang kalau komponennya atau onderdil penggeraknya rusak, ganti aja. Banyak kader hebat dan mumpuni di Golkar kok,” tukas Habib Syakur.
Terkait tuntutan sikap dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI, Habib Syakur menilai apa pun itu harus dihargai. Bukan dibantah ataupun didebat, karena yang disampaikan adalah aspirasi senior.
“Makanya saya bilang tadi, harusnya pengurus Golkar itu sowan lah ke pak Try Sutrisno. Bila perlu bawa tuh Gibran (Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka) ikut. Dengarkan nasihat pak Try dan senior. Bukan malah membantan mandebat.”
“Semua tau Prabowo-Gibran paket pasangan saat Pilpres. Tapi kan persoalannya bukan itu saja. Ini soal proses dan masa depan bangsa yang disampaikan Pak Try Sutrisno dan tokoh senior. Semacam usulan dan nasihat untuk bangsa. Itulah yang harus dihargai. Masak etika seperti ini aja gak paham,” tuntas Habib Syakur.